Seiring berkembangnya teknologi di
era globalisasi ini, segala sesuatu terasa lebih cepat dan mudah. Misalnya saja
dalam hal berkomunikasi, baik itu komunikasi dengan kerabat maupun teman, serta
komunikasi dalam menyebarkan informasi. Tak hanya alat-alat komunikasi saja
yang dapat mempermudah pengguna dalam berkomunikasi satu sama lain, tapi juga
sarana komunikasi seperti sejumlah sosial media. Melalui sosial media, pengguna
dapat memperoleh informasi serta membagikan informasi melalui akun pribadi
mereka. Tak hanya itu, pengguna juga bisa memperluas pergaulan dengan
orang-orang dari berbagai tempat. Bahkan tak jarang sosial media dijadikan
sarana untuk mempromosikan sesuatu, misalnya saja untuk menjajakan barang
dagangan, atau mempromosikan suatu event dan lain sebagainya. Bagi sebagian
orang pun sosial media dijadikan sarana untuk mengekspresikan diri, baik itu
melalui foto maupun kata-kata. Semua hal seakan bebas dilakukan menggunakan
sosial media, terlebih sarana ini dapat diakses di mana saja dengan cuma-cuma.
Namun tak jarang sosial media
menimbulkan masalah, entah itu kriminalitas yang dilakukan oleh teman dari
dunia maya, pertengkaran dan perdebatan, pornografi, mengungkit hal berbau
sara, dan lain sebagainya. Maka itu, untuk menghindari dampak
buruk era sosial media, penting adanya rambu-rambu yang dapat membatasi
kebebasan pengguna untuk tetap pada jalurnya. Dalam hal ini, Netetique amat
dibutuhkan. Netetique terdiri dari kata Network dan Etiquette.
Kata tersebut dapat diartikan sebagai tata cara yang mengatur sikap dan
perilaku pengguna dalam jaringan komputer atau internet, termasuk sosial media.
Internet merupakan suatu
komunitas yang terdiri dari banyak manusia, walaupun mereka tidak dapat dilihat
atau disentuh secara langsung. Seperti layaknya di dunia nyata, komunitas dunia
maya juga memerlukan seperangkat aturan yang harus dipatuhi anggotanya demi
kepentingan bersama. Dengan demikian, kekacauan dan tindak anarkis tidak akan
terjadi maupun mengancam kelangsungan hidup komunitas internet.
Para pemula di dunia internet
seringkali tanpa sadar melakukan kesalahan hanya karena belum mengetahui etika
ber-internet. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin bergabung ke internet
perlu mengetahui dan mematuhi prinsip-prinsip Netetique sebagai berikut :
Dalam berinternet, pengguna memang
tidak bertatap muka secara langsung dengan manusia lain. Namun, jangan
sampai pengguna seakan dapat berbuat seenak sendiri tanpa mempedulikan pengguna
lain. Oleh karena itu, para pengguna sudah selayaknya tetap berempati terhadap
pengguna lain serta harus menjaga solidaritas komunitas seperti layaknya di
dunia nyata.
Pengguna sosial media harus
berwaspada jika ingin melakukan interaksi, karena jika terlalu mengumbar
kehidupan pribadi seperti kehidupan pribadi, hubungan percintaan, tentang
kehidupan keluarga, atau tentang kejengkelan dengan seseorang. Karena hanya
akan menjadi konsumsi publik.
Indonesia merupakan negara multikultural,
jika konten berbau SARA sangat sensitif dan gampang menyulut respon bagi pihak
lain. Menaruh foto-foto yang berbau pornografi hal ini selain tidak sangat
etis, ditambah lagi jika foto tersebut ialah foto sendiri. Hal-hal tersebut
akan mengundang respon yang beragam dai berbagai pihak lebih parah bisa
mengarah pada tindakan kriminal.
Banyak pengguna yang memanfaatkan
sosial media sebagai alat untuk mengelabui pengguna lain, disini pengguna
semestinya tidak menggunakan jati diri sebagai orang lain karena dapat menyulut
perkara.
Internet terdiri atas berbagai
kelompok dan tiap kelompok memiliki budaya berbeda-beda. Oleh karena itu,
sebelum masuk ke dalam suatu kelompok selidikilah dulu budayanya. Sehingga kita
tidak salah masuk kelompok atau menyalahi budaya kelompok setempat.
Sebagian besar komunikasi di
internet dilakukan secara verbal. Oleh karena itu, manusia dinilai dari hasil
tulisannya. Hendaknya pengguna internet menulis hal-hal yang pantas dan sesuai
dengan konteks sosial media.
Pengguna sebaiknya tidak menyulut
pengguna akun lain, misalnya saja memposting sesuatu yang dapat menyinggung
perasaan orang lain baik sengaja atau tidak.
Manusia di dunia maya pun memiliki
privasi yang tidak ingin dilanggar. Oleh karena itu, sebaiknya pengguna
internet saling menghormati privasi dengan tidak menerobos masuk ke dalam
wilayah pribadi orang lain.
Beberapa anggota komunitas internet
memiliki kekuasaan lebih tinggi daripada yang lain. Namun bukan berarti mereka dapat
menggunakan kekuasaan tersebut secara semena-mena. Misalnya, administrator
forum tidak diperkenankan dengan seenaknya menghentikan keanggotaan seorang
anggota forum tanpa ada alasan jelas.
Komunitas internet pada awalnya
tercipta karena keinginan untuk berbagi pengetahuan. Oleh karena itu, kita
tidak perlu takut akan minder untuk membagikan opini, pengetahuan atau
pengalaman pada media sosial. Karena bisa saja hal dipandang sederhana oleh seseorang
ternyata amat berharga bagi orang lain.
Tugas Softskill Pengantar Telematika Oktober 2013
0 komentar:
Posting Komentar